Pengaruh
Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan teknologi sangat cepat dan sulit
terbendung lagi, termasuk salah satunya adalah teknologi komunikasi dan
informasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, orang dapat
bertukar informasi antarkota, antar negara, bahkan antar benua sekalipun.
Dengan menggunakan internet, seseorang dapat mencari informasi yang
ia butuhkan, misalnya informasi tentang sekolah, beasiswa, bisnis, pemerintah,
berita terbaru, film terbaru, dan permainan (game). Tidak hanya itu, banyak hal
lain yang dapat dilakukan melalui internet. Yang pasti internet menawarkan
dirinya sebagai sumber informasi, alat komunikasi dan hiburan bagi penggunanya.
Teknologi
internet telah hadir dan berkembang di tanah air dalam sepuluh tahun terakhir
ini. Kehadiran internet ternyata cukup menarik minat berbagai kalangan
masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah pertumbuhan pengguna internet yang
secara mengesankan terus meningkat dari waktu ke waktu. Demikian juga, jasa
layanan internet bagi publik hadir secara meluas.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam
sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, fotografi, slide dan
film, audio dan video. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas,
perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal, metode
penyampaian informasi, praktek belajar, ujian dan sebagainya.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajaranya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna
kepentingan pengajaran.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara
tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala
keunikanya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang
yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang
satu dengan yang lainya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama
bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru
dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya
penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai
pada diri siswa yang sedang belajar.
Banyak siswa dalam dunia pendidikan yang menggunakan internet untuk
membantu mereka dalam belajar. Baik mencari informasi yang terkait dengan
matapelajaran yang terkait ataupun info-info lain yang bisa menambah wawasan
siswa menjadi lebih luas lagi.
Perkembangan internet di Indonesia memang seperti tidak terduga
sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu internet hanya dikenal sebagian kecil
orang yang mempunyai minat di bidang komputer. Namun, dalam tahun-tahun
terakhir ini penggunaan jasa internet meningkat secara sangat pesat.
Bahkan mayoritas sekarang sudah menggunakan internet, baik dari
kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua memanfaatkan adanya
internet.. Hal tersebut juga didukung dengan adanya area hosphot. Dengan adanya
fasilitas hosphot akan memudahkan siswa-siswi dalam mencari materi pelajaran
yang diajarkan oleh guru dan juga untuk media membaca dan belajar dalam
menambah wawasan.
Untuk
menunjang proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam guru juga melibatkan
internet. Dimana siswa-siswi disuruh untuk membuka situs keagamaan yang terkait
dengan materi Pendidikan Agama Islam. Karena diharapkan akan mempermudah
siswa-siswi dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan akan memperoleh
prestasi hasil belajar yang baik dan maksimal.
Berpijak dari asumsi maupun gambaran yang telah diuraikan di atas,
maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut yang tertuang dalam judul
“Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan Terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam.
B.
Batasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan
peneliti, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh Pengaruh
Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
dikemukakan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana intensitas pemanfaatan situs
keagamaan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
2. Bagaimana prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam siswa ?
3. Bagaimana pengaruh intensitas
pemanfaatan situs keagamaan terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui intensitas
pemanfaatan situs keagamaan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
intensitas pemanfaatan situs keagamaan terhadap prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam.
BAB II
A.
Tinjauan tentang peran guru dalam proses pembelajaran.
a. Pengertian
Peran Guru
Mengenai
apa peran guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan dalam buku Sardiman
A.M, antara lain:
1. Prey
Katz menggambarkan peran guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat
memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembmbing
dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang
menguasai bahan yang diajarkan.
2. James
W.Brown mengemukakan bahwa tugas dan peran guru antara lain: menguasai dan
mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran
sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
3.
Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa peran guru
di sekolah, tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan
sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.
Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, peran guru adalah:
1) Sebagai
informator, guru sebagai pelaksana mengajar informatife, laboratorium, studi
lapangan dan informasi kegiatan maupun umum.
2) Sebagai
organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop,
jadwal pelajaran, dan lain-lain.
3) Sebagai
motivator, guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk
mendinamisasi potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta,
sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.
4) Sebagai
direktor guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5) Sebagai
inisiator, guru sebagai pencetus ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak
didiknya dalam proses belajar.
6) Sebagai
transmitter, guru bertindak sebagai penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.
7) Sebagai
fasilisator, guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar
mengajar.
8) Sebagai
mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9) Sebagai
evaluator, Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
B. Kerangka Berfikir
Untuk mencapai keberhasilan
atau ketercapaian tujuan pendidikan karakter bangsa diperlukan rencana tindakan
(action plan) implementasi pendidikan karakter bangsa di sekolah. Rencana
tindakan itu meliputi: integrasi komponen karakter bangsa ke dalam pembelajaran
dan pembudayaan komponen karakter bangsa ke dalam budaya sekolah. Rencana
tindakan tindakan pertama mewujud dalam silabus dan RPP serta proses
pembelajaran.
Perangkat pembelajaran merupakan salah satu aspek penting
keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Perangkat
pembelajaran merupakan rambu-rambu bagi seorang pendidik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dikelas. Yang tak kalah penting fungsi dari perangkat
pembelajaran adalah sebagai bahan evaluasi bagi pendidik untuk mengetahui
sejauh mana ketercapaian standar kompetensi yang telah disampaikan.
Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan, untuk
memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang.
Salah satu bentuk persiapan tersebut adalah dengan membuat perangkat
Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Situs Keagamaan terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam . Dengan tujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang valid, efektif, dan praktis yang dapat digunakan, serta
diharapkan dapat mencapai keberhasilan tujuan pendidikan karakter yang terintegrasi. Mulai dari
menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, hingga
alat penilaian dengan memperhatikan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam
pembelajaran.
C. Metode Penelitian
1. Metode Obsevasi
“Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis mengenai fenomena yang
diteliti”.Metode observasi disini digunakan untuk mengetahui intensitas
pemanfaatan situs keagamaan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
2. Metode Angket
Metode
angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket
dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau kepeneliti.
Dalam
penelitian ini, angket ditunjukkan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian
terkait dengan intensitas pemanfaatan situs keagamaan dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam.
3. Metode dokumentasi
“Metode
dokumentasi yakni teknik pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen dan lain-lain”.Metode
dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar pendidikan
agama Islam, yaitu nilai tes semester gasal pendidikan agama Islam 60 siswa.
4. Wawancara
Wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada
beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu:
pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara. Wawancara di
sini ditujukan kepada kepala sekolah terkait dengan gambaran umum keadaan
sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam terkait dengan penggunaan media
elektronik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
4. Teknik Analisis Data
Setelah
data terkumpul, suatu langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut.
Dalam analisis ini penulis menggunakan teknik koefisien korelasi. Koefisien
korelasi adalah suatu alat statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil
pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan
antara variabel-variabel ini.
5.
Analisis lanjut (pembahasan hasil penelitian)
Analisis
ini untuk membuat interpretasi lebih lanjut
dengan membandingkan harga Fregyang telah diketahui dengan
tabel (Ft 5% atau 1%) dengan kemungkinan:
1)
Jika Freg lebih besar dari Ft 1% atau 5% maka
signifikan
2)
Jika Freg lebih kecil dari Ft 1% atau 5%
maka non signifikan (hipotesisditolak)
:
DAFTAR PUSTAKA
Alwinozasi,PengertianSitusweb/website,
http://olwin.wordpress.com/2010/11/01/pengertian-situs-web-website-pengertian/
28 Desember 2011
Arikunto
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta,, 1986, Edisi Revisi
Arikunto
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,
2006
Arinirizki,
Pengertian Keagamaan,
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198155-pengertian-keagamaan/
28 Desember 2011
Badriyah
Setya Pamilih, “Aplikasi Media Pembelajaran Terhadap Efektifitas Proses Belajar
Mengajar Bidang Studi PAI di SMP Muhammadiyah
1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.”, Skripsi (Semarang: Perpustakaan
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang , 2005)
Brilianto
S Ricky, Panduan Praktis Internet Plus, Jakarta: Puspa Swara, 2008
Bungin
Berhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005
Hadi
Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2000
Hadi
Sutrisno, Metodologi Research Jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset, 1989
Hamalik
Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005
0 komentar:
Posting Komentar